Tugas Kelompok
SEJARAH
PERADABAN ISLAM
“KEDATANGAN
ISLAM DI INDONESIA”
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
INDRA SAPUTRA JAYA
SYAMSUDDI
KIKI RESKIANI
SITI SUKMANIAR M
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah, sang pemilik
alam raya, untaian zikir serta kata indah terucap sebagai ungkapan rasa syukur
penulis kepada Sang khalik sebagai zat pemberi nikmat, kesehatan, dan
kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan Makalah ini selaku keharusan dalam
mengerjakan tugas individu dengan mata kuliah hadist tarbawi . Salam dan
shalawat tercurah kepada kekasih Allah Nabiullah Muhammad SAW, kepada para
sahabat dan keluarganya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Penulis mengakui bahwa dalam proses
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat
kerja keras, arahan, serta kerjasama dari berbagai pihak sehingga karya ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Atas segala kerjasama dan bantuannya,
penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada
teman-teman yang senantiasa memberikan motivasi serta selalu sabar
mengajar kami, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan secara detail.
Penulisan ini disusun dalam rangka memenuhi
syarat mengikuti proses perkuliahan yang di tugaskan oleh bapak/ibu dosen.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Makassar, 30
November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
D. Manfaat
Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Kondisi
dan situasi politik dan kerajaan di Indonesia .................. 3
2.
Cara
Islamisasi di Indonesia ............................................................. 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9
A.
Kesimpulan.........................................................................................
9
B.
Saran....................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
konteks sejarah mengenai sejarah
masuknya islam ke indonesia terdapat beberapa teori yang menyatakan
sebenernya tepat agama islam masuk
ke indonesia. Pernyataan berikut merupakan hal yang bukan di
ada-ada namun memiliki bukti sejarah masuknya agama islam di indonesia. Perlu
diketahui bahwa argumen juga di dukung oleh catatan bersejarah yang menyongsong
bukti agama
islam masuk ke indonesia perkembangan beserta penyebarannya.
Cikal
bakal kekuasaan Islam telah dirintis pada periode abad 1-5 H/7-8 M, tetapi semuanya
tenggelam dalam hegemoni maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan
kerajaan Hindu-Jawa seperti Singasari dan Majapahit di Jawa Timur. Pada periode
ini pada pedagang dan Mubaligh Muslim membentuk komunitas-komunitas Islam.
Mereka memperkenalkan Islam yang mengajarkan toleransi dan persamaan derajat di
antara sesama, sementara ajaran Hindu-Jawa menekankan perbedaan derajat
manusia. Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk setempat. Karena
itu, Islam tersebar di kepulauan Indonesia terhitung cepat, meski dengan damai.
Masuknya
Islam di daerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan. Di
samping itu, keadaan politik dan sosial budaya daerah-daerah ketika didatangi
Islam juga berlainan. Pada abad ke 7-10 M, kerajaan Sriwijaya meluaskan
kekuasaannya ke daerah semenanjung Malaka sampai Kedah. Hal ini erat
hubungannya dengan usaha penguasaan Selat Malaka yang merupakan kunci bagi
pelayaran ke daerah itu sama sekali belum memperlihatkan dampak-dampak politik,
karena mereka datang memang hanya untuk pelayaran dan perdagangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat
rumusan masalah yang akan di rincikan sebagai berikut:
1.
Bagaimana kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia?
2.
Bagaimana cara islamisasi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah adapun tujuan
penulisannya adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia?
2.
Untuk mengetahui cara islamisasi di Indonesia?
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Memenuhi syarat perkuliahan mata kuliah sejarah peradaban islam.
2.
Mengetahui sejarah peradaban islam di Indonesia.
3.
Melatih kemampuan mahasiswa agar membuat sebuah tulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kondisi dan situasi politik dan kerajaan di
Indonesia
Masuknya
Islam di daerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan. Di
samping itu, keadaan politik dan sosial budaya daerah-daerah ketika didatangi
Islam juga berlainan. Pada abad ke 7-10 M, kerajaan Sriwijaya meluaskan
kekuasaannya ke daerah semenanjung Malaka sampai Kedah. Hal ini erat
hubungannya dengan usaha penguasaan Selat Malaka yang merupakan kunci bagi
pelayaran ke daerah itu sama sekali belum memperlihatkan dampak-dampak politik,
karena mereka datang memang hanya untuk pelayaran dan perdagangan.
Keterlibatan
orang-orang Islam dalam politik baru terlihat pada abad 9 M, ketika mereka
terlibat dalam pemberontakan petani-petani Cina terhadap kekuasaan T’ang pada
masa pemerintahan Kaisar Hi-Tsung (878-889 M). Akibat pemberontakan itu, kaum
Muslimin banyak yang dibunuh. Sebagian lainnya lari ke Kedah, wilayah yang
masuk kekuasaan Sriwijaya, bahkan ada yang di Palembang dan membuat
perkampungan Muslim di sini (:Uka Tjandrasasmita, Sejarah Nasional Indonesia
III [Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984 hal. 2). Kerajaan Sriwijaya pada waktu itu
memang melindungi orang-orang Muslim di wilayah kekuasannya.
Kemajuan
politik dan ekonomi Sriwijaya berlangsung sampai abad 12 M. Pada akhir abad ke
12 M, kerajaan ini mulai memasuki masa kemundurannya. Untuk mempertahankan
posisi ekonominya, kerajaan Sriwijaya membuat peraturan cukai yang lebih berat
bagi kapal-kapal dagang yang singgah ke pelabuhan-pelabuhannya. Akan tetapi
usaha ini tidak mendatangkan keuntungan bagi kerajaan, bahkan sebaliknya karena
kapal-kapal dagang asing seringkali menyingkir. Kemunnduran ekonomi ini membawa
dampak terhadap perkembangan politik.
Kemunduran
politik dan ekonomi Sriwijaya dipercepat oleh usaha-usaha kerjaan Singosari
yang sedang bangkit di Jawa. Kerjaan Jawa ini melakukan ekspansi Pamalayu tahun
1275 M dan berhasil mengalahkan kerajaan Melayu di Sumatera. Keadaan ini
mendorong daerah-daerah di Selat Malaka yang dikuasai kerajaan-kerajaan
Sriwijaya melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan tersebut.
Kelemahan
Sriwijaya dimanfaatkan pula oleh pedagang-pedagang Muslim untuk mendapatkan
keuntungan di bidang politik dan pedagangan. Mereka mendukung daerah-daerah
yang muncul dan daerah yang menyatakan diri sebagai daerah yang bercorak Islam,
yaitu kerjaan Samudera Pasai di pesisir Timur Laut Aceh. Daerah ini sudah
disinggahi pedagang-pedagang Muslim sejak abad ke 7 dan ke 8 M. Proses
Islamisasi tentu berjala di sana sejak abad tersebut. Kerajaan Samudera Pasai
dengan segera berkembang baik dalam bidang politik maupun perdagangan.
Karena
kekacauan-kekacauan dalam negeri sendiri akibat perebutan kekuasaan di istana,
Kerajaan Singasari, juga pelanjutnya: Majapahit, tidak mampu mengontrol daerah
Melayu dan Selat Malaka dengan baik, sehingga kerajaan Samudera Pasai dan
Malaka dapat berkembang dan mencapai puncak kekuasaannya hingga abad ke 16 M.
Di
kerajaan Majapahit, ketika Hayam Wuruk dengan Patih Gajah Mada masih berkuasa,
situasi politik pusat kerajaan memang tenang, sehingga banyak daerah di
kepulauan Nusantara mengakui berada di bawah perlindungannya. Tetapi sejak
Gajah Mada meninggal dunia (1364 M) dan disusul Hayam Wuruk (1389 M), situasi
Majapahit kembali mengalami kegoncangan. Perebutan kekuasaan antara
Wikramawhardana dan Bhre Wirabumi berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Setelah
Bhre Wirabumi meninggal, perebutan kekuasaan di kalangan istana kembali muncul
dan berlarut-larut.
Pada
tahun 1468 M Majapahit diserang Girindrawardhana dari Kediri. Sejak itu,
kebesaran Majapahit dapat dikatakan sudah habis. Tom Pires (1512-1515 M), dalam
tulisannya “Suma Oriental”, tidak lagi menyebut-nyebut nama Majapahit.
Kelemahan-kelemahan yang semakin lama semakin memuncak akhirnya menyebabkan
keruntuhannya
B. Islamisasi di Indonesia
Berkembangnya
agama islam dan berlangsung secara step by step dilakukan secara damai sebagai
berikut :
- Saluran
perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh pedagang muslim
yang menetap di daerah pelabuhan guna membentuk perkampungan muslim,
misalnya Pekojan. Merupakan saluran yang dipilih di awal.
- Saluran
perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang
yang telah menganut Islam menikah dengan orang yang belum menganut agama
Islam sehingga pasangaannya itu ikut menganut agama Islam.
- Saluran
dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi
penerangan tentang agama Islam seperti yang dilakukan oleh para ulama
terutama peran wali songo.
- Saluran
pendidikan, proses ini mendirikan pesantren untuk memperdalam ajaran-ajaran
agama Islam dan kemudian menyebarkannya di Indonesia.
- Saluran
seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya
seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan
- Proses
tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan cara menyesuaikan pola pikir
masyarakat indonesia yang masih berorientasi pada ajaran-ajaran agama
Hindu-Buddha di Indonesia.
Sejarah masuknya islam di Indonesia, di
landasi oleh peran para pedagang Arab yang mana melakukan penyebaran agama
islam di Indonesia. Awal masuknya agama islam di Indonesia pada abad ke 7 Masehi, namun
di masa ini belum banyak yang menganut dikarenakan masih terpengaruh oleh
Kekuasaan agama Hindu-Buddha di Indonesia.
a. Masuknya Islam ke Indonesia sejak
Abad ke 7 Masehi
Beberapa ahli sejarah menyebutkan sejarah masuknya
islam ke indonesia telah dimulai pada abad ke 7 Masehi lalu.
Pendapat ini dikemukakan oleh ahli berdasarkan para pedagang arab yang
berdatangan melalui perdagangan. Ini dikaitkan dengan argumen bahwa sejarah masuknya islam ke indonesia telah
terjadi pada saat kerajaan Sriwijaya tepat pada abad ke 7 masehi.
Disebutkan oleh para ahli bahwasanya
wilayah yang dijamah oleh para pedagang arab untuk menyebarkan agama islam ke indonesia adalah
wilayah Pulau Sumatera pada bagian Samudera Pasai. Dari situ dimulailah melalui
selat malaka lalu mendarat tepat di area pulau jawa dalam penyebaran agama islam.
Diyakini oleh para ahli
sejarawan agama islam masuk ke
indonesia dalam ini sudah menyebar ke Pulau Jawa pada saat itu
juga. Hal ini didasarkan berita China yang dikemukakan oleh Dinasti Tang. Di
dalam berita itu menyatakan bahwa orang-orang ta'shih (Arab dan Persia) yang
mengurungkan niat untuk menyerang kerajaan kalingga pada saat pemerintahan Ratu
Sima.
b. Masuknya Islam ke Indonesia sejak
Abad ke 11 Masehi
Untuk ahli
sejarah lainnya mengatakan bahwa sejarah
masuknya islam ke indonesia dimulai sejak abad ke 11 masehi. Pendapat
yang ini di dasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang
berlokasi di Gresik Jawa Timur. Batu ini berangka tahun 1802 Masehi.
c. Masuknya Islam ke Indonesia
sejak Abad ke 13 Masehi
Di samping
beberapa pendapat diatas, ada yang mngungkapkan bahwa sejarah masuknya
islam ke indonesia baru saja di mulai pada abad ke 13 Masehi. Bukti
yang kuat menyatakan bahwa runtuhnya Dinasti Abbasiah di Bagdhad (1258), berita
dari Marcopolo tahun 1292, batu nisan kubur Sultan Malik As-Saleh tahun 1297,
dan berita oleh Ibnu Batuta tahun 1345. Pendapat ini diperkuat oleh adanya
ajaran tasawuf di Indonesia.
Masa yang lama memang mewarnai sejarah masuknya
islam di Indonesia dan penyebaran agama islam di Indonesia. Berlangsur
kisaran waktu abad ke 7 sampai 13 Masehi. Keintensifan mulai terlihat kala itu
oleh para pedagang Arab, Persia,dan Gujarat ke tempat yang mereka kunjungi
pertama saat berada di Indonesia. Dalam pusat perdagangan terjadi penyebaran
yang juga di bantu oleh para Mubaligh Indonesia agar semua warga dapat menganut
ajaran-ajaran agama Islam tersebut. Nah, oleh sebab itu di area pantai pusat
perdagangan mulailah penyebaran islam di Indonesia terjadi dan
banyak pengikutnya.
Kerajaan Sriwijaya merosot dalam beberapa kurun
waktu abad ke 12 Masehi, ini menjadikan para Mubaligh agama islam tentunya
semakin kuat menggenjot kekuasaan mereka yang menginginkan lepasnya pantai dari
kerajaan Sriwijaya.
Mendekati abad ke 13 Masehi sekitartahun 1285 sebuah
kerajaan yang bernama Samudera Pasai mulai tumbuh di area pantai. Dan Malaka
yang merupakan pusat perdagangan, dijadikan Kerajaan Malaka pada saat itu pula.
Ada lagi satu kerajaan yang mengalami kemerosotan,
abad 15 Masehi tepatnya, banyak sekali yang ingin melepaskan diri dari
kekuasaan kerajaan itu. Pada tahun 1500 Kerajaan Demak menjadi kerajaan pertama
yang berada di area Jawa. Melalui beberapa kerajaan Islam yang tumbuh
inilah penyebaran
agama islam di Indonesia makin kuat adanya. Tidak
hanya di pantai,melainkan di tempat pedalaman agama islam berhasil masuk dan
menjadi anutan para warganya.
Alasan
agama Islam Mudah di terima di Indonesia:
Penyebaran agama islam di Indonesia,berlangsung secara cepat karena di
dukung beberapa faktor berikut :
- Syarat
masuk mudah, hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat ia akan masuk
islam.
- Pelaksanaan
ibadah sederhana dan biaya yang murah.
- Agama
islam tidak membeda-bedakan kalangan (Tidak terdapat pembagian kasta).
- Aturan
agama islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa.
- Agama
dari Gujarat mendapat pengaruh ajaran tasawuf.
- Penyebaran
agama damai dan di sesuaikan oleh lingkungan budaya yang ada.
- Runtuhnya
Majapahit sebagai tembok besar kekuasaan Hindu-Buddha di Indonesia
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masuknya
Islam di daerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan. Di
samping itu, keadaan politik dan sosial budaya daerah-daerah ketika didatangi
Islam juga berlainan. Pada abad ke 7-10 M, kerajaan Sriwijaya meluaskan
kekuasaannya ke daerah semenanjung Malaka sampai Kedah. Hal ini erat
hubungannya dengan usaha penguasaan Selat Malaka yang merupakan kunci bagi
pelayaran ke daerah itu sama sekali belum memperlihatkan dampak-dampak politik,
karena mereka datang memang hanya untuk pelayaran dan perdagangan.
B. Saran
Dalam
pembuatan makalah ini merupakan proses pembelajaran dan pengalaman bagi kami,
sehingga ketik menemukan sebuah kekurangan ataupun ketidaktepatan penulisannya
kami memohon maaf atas segalanya. Untuk itu kami sebagai penulis meminta saran
dan masukan bagi pembaca ataupun tenaga pendidik yang agar kiranya dapat
menambah wawasan kami selaku penimbah ilmu di bangku perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Masuknya
Agama Islam Di Indonesia Secara Lengkap.Htm (Online) di akses pada pukul 09.15 tanggal 30 November 2017.
Kondisi dan
Situasi Politik Kerajaan-Kerajaan di Indonesia _ alqur'anmulia.htm (Online) di akses pada pukul 09.15
tanggal 30 November 2017.
Comments
Post a Comment