KONSEP SUPERVISI KLINIS

 

KONSEP SUPERVISI KLINIS

 Indra Saputra Jaya

Mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Email : indra.tigaputra09@gmail.com

 

Abstrak

 

Pendidikan merupakan kunci kehidupan, pendidikan memerlukan profesional yang berkompeten dibidangnya. Konsep supervisi merupakan serangkaian usaha pemberian bantuan  kepada. Supervisi adalah proses bantuan untuk meningkatkan situasi belajar mengajar agar lebih baik. Pengertian ini menunjukkan bahwa supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan atau pembinaan dari supervisor kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Secara umum konnsep supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru. Supervisi klinis merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme guru. Dalam hubungan ini supervisi klinis merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan dan dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: Konsep supervisi klinis, dan Guru

 


PENDAHULUAN

Pembangunan bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat dalam rangka upaya meningkatkan ilmu pengetahuan bagi peserta didik, salah satu cita-cita yang sangat mulia dan luhur yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.

Pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sampul- sampul banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan dan peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (Sidiknas) yaitu: Pembelajaran merupakan unsur terpenting dalam pencapaian keberhasilan pendidikan sebagai perencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilai pembelajaran.

Untuk merealisasikan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang maka diperlukan suatu pengawasan (supervision). Supervisi atau pengawas ini dimaksudkan untuk bisa menjadi quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala komponen pendukung.

 

KONSEP SUPERVISI KLINIS

1.    Pengertian Supervisi Klinis

Secara bahasa istilah Supervisi berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya “di atas”, dan vision yang mempunyai arti “melihat”. Maka secara etimologis supervisi dapat diartikan “melihat dari atas”. Sehingga supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru.[1]

Supervisi adalah proses bantuan untuk meningkatkan situasi belajar mengajar agar lebih baik. Pengertian ini menunjukkan bahwa supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan atau pembinaan dari supervisor kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Supervisi klinis ialah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan profesional  guru/ calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar.[2]

 

2.    Tujuan Supervisi Klinis

Secara umum supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru. Supervisi klinis merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme guru. Dalam hubungan ini supervisi klinis merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan.

Supervisi klinis yang merupakan suatu pendekatan secara tidak langsung mempengaruhi kinerja pengawas. Telah dijabarkan secara luas tugas pengawas dalam Permendiknas No.12 tahun 2007 dan PP No.74 tahun 2008 tentang ruang lingkup dan tugas pengawas. Adapun tujuan umum supervisi klinis, antara lain:

a.         Memberi tekanan pada proses “pembentukan dan pengembangan profesional”,

b.        Memberi respon terhadap pengertian utama serta kebutuhan guru yang berhubungan dengan tugasnya,

c.         Menunjang pembaharuan pendidikan serta untuk “memerangi” kemerosotan,

d.        Siswa dapat belajar dengan baik sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran dapat tercapai secara maksimal,

e.         Kunci untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.

Sedangkan tujuan khususnya adalah:

a.         Menyediakan suatu umpan balik yang objektif dalam kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan berfokus terhadap:

1.    Kesadaran dan kepercayaan diri dalam mengajar

2.    Keterampilan-keterampilan dasar mengajar yang diperlukan

b.        Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran

c.         Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan strategi-strategi pembelajaran

d.        Membantu guru mengembangkan diri secara terus menerus dalam karir dan profesi mereka secara mandiri.[3]

 

3.    Konsep Supervisi Klinis

Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Dikatakan supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi didalam proses belajar-mengajar, dan kemudian secara langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.

Purwanto mengungkapkan bahwa supervisi klinis adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.[4] Model supervisi klinis merupakan proses yang sistematis, berurutan dan merupakan siklus yang melibatkan interaksi anatara supervisor dengan para guru.[5]

Berdasarkan beberapa definisi supervisi klinis di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis adalah suatu teknik supervisi yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) untuk memberikan bantuan yang bersifat profesional yang diberikan berdasarkan kebutuhan guru yang bersangkutan dalam mengatasi masalah yang dihadapai dalam proses belajar mengajar melalui bimbingan yang intensif yang disusun secara sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan meningkatkan profesionalisme guru.

Proses dan langkah-langkah supervisi klinis oleh para ahli membuat tahapan supervisi klinis dengan singkat dan ada pula sebagian ahli yang menjabarkan tahapan secara rinci. Supervisi klinis sebagai suatu teknik memiliki langkah-langkah tertentu yang perlu mendapat perhatian untuk mengembangkan profesionalitas guru. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1.        Konferensi Awal (pre-conference) Pada tahap konferensi atau pertemuan awal (pre-conference), guru dan supervisor bertemu dalam suasana yang akrab dan saling terbuka. Pada tahap pertama ini aktivitas yang dilakukan adalah:

a.       Supervisor memberi report kepada guru,

b.      Bersama dengan guru, supervisor membicarakan rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh guru,

c.       Supervisor bersama-sama dengan guru menentukan jenis keterampilan  akan dilatihkan, dan

d.      Supervisor dengan guru mengembangkan instrumen yang akan digunakan sebagai panduan untuk mengobservasi praktik mengajar yang dilakukan guru.

2.        Observasi Aktivitas yang dilakukan pada tahap kedua atau observasi adalah:

a.      Supervisor bersama dengan guru memasuki ruangan kelas di mana kegiatan pembelajaran akan dilakukan,

b.      Guru menginformasikan kepada peserta didik maksud keberadaan supervisor di ruangan tersebut,

c.      Guru mulai melakukan proses pembelajaran sementara supervisor melakukan pengamatan dengan menggunakan instrumen yang telah disepakati, dan

d.     Supervisor dan guru bersama meninggalkan ruangan saat kegiatan pembelajaran telah selesai.

3.    Pertemuan Akhir (post-conference) Aktivitas yang dilakukan pada saat peremuan akhir atau post-conference adalah:

a.       Supervisi menyampaikan apresiasi dan penguatan kepada guru yang telah selesai mengajar,

b.      Bersama dengan guru, supervisor mulai membahas hasil observasi dibandingkan dengan rencana yang telah disusun,

c.       Supervisor meminta tanggapan guru atas hasil observasi yang telah dilakukannya, dan

d.      Membuat kesimpulan bersama atas kemajuan kemampuan guru setelah melakukan supervisi klinis.[6]

Secara umum tujuan supervisi klinis sebagai berikut:

1.      Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan kualitas proses pembelajaran

2.      Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran

3.      Membantu guru untuk mengindentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran

4.      Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran

5.      Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.[7]

 

PERANGKAT PENDUKUNG SUPERVISI KLINIS

Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksanakan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran atau chek list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indikator yang diamati untuk setiap unsur yang diamati antara lain,

1.      Persiapan dan aperisepsi

2.      Relevansi materi dengan tujuan instruksional

3.      Penguasan materi

4.      Strategi

5.      Metode

6.      Manajemen kelas

7.      Pemberian motivasi kepada siswa

8.      Nada dan suara

9.      Penggunaan bahasa

Supervisi klinis dilaksanakan secara berkesinambungan melalui tahapan pra-observasi, obeservasi pembelajaran, dan pasca observasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

a.       Pra-observasi (pertemuan awal)

b.      Observasi ( pengamatan pembelajaran)

c.       Pasca-observasi (pertemuan balikan).[8]

 

PERAN SUPERVISOR DALAM SUPERVISI KLINIS

Supervisor adalah jabatan dalam struktur perusahaan yang memiliki kuasa  dan otoritas untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya di bawah arahan atasannya. Jika dilihat dalam struktur organisasi, biasanya jabatan supervisor berada diantara manajer dan staff pelaksana. Seorang supervisor dalam melakukan tanggung jawabnya, ia harus mampu mengembangkan potensi kreativitas dari orang yang dibina melalui cara mengikutsertakan orang lain untuk berpartisipasi bersama.[9]

Tugas pengawas secara umum adalah meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Dalam supervisi klinis tugas pengawas adalah menilai, membina memantau, meneliti, melaporkan dan tindak lanjut yang selalu direncanakan dan dievaluasi.

Untuk mewujudkan tugas pengawas ini diperlukan kompetensi baik dan pengetahuan yang luas. Pengawas supervisi klinis juga sangat membutuhkan kemampuan mendiagnosa kinerja guru. Diagnosa kinerja guru dilakukan dalam beberapa langkah;

1.      Menentukan jenis diagnosa klinisnya,

2.      Menentukan pajanan (menampakkan) kesulitan yang dialami guru

3.      Menentukan apakah pajanan itu benar-benar menyebabkan kesulitan dalam mengajar

4.      Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan kesulitan mengajar

5.      Mencari apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat merupakan  penyebab kesulitan

6.      Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab kesulitan

7.      Membuat keputusan apakah kesulitan tersebut disebabkan oleh pribadi guru atau kondisi kelas

Selain kemampuan mendiagnosa kesulitan mengajar, pengawas juga memiliki beban mengawasi yang sangat banyak. Dia harus mengawasi lembaga dan guru yang kuantitasnya saat ini sangat tinggi serta tugas pengawaspun juga perlu dimonitor dan di evaluasi. Perlunya evaluasi kinerja pengawas merupakan upaya pengendalian dari penyelewengan tugas.

 

KESIMPULAN

Supervisi di sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor. Supervisor memiliki tugas yaitu untuk memeriksa setiap persiapan guru mengajar dan mengomentari persiapan mengajar yang dibuat oleh guru. Adanya peran supervisor dalam meningkatkan proses pembelajaran menjadi mutu penting dalam pendidikan. Supervisor dapat menjadi koordinar, konsultan, pemimpin kelompok, dan sebagai evaluator.

Supervisi mengembangkan dan meningkatkan profesionalism guru sehingga guru dapat berkembang dalam pekerjaannya. Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.

Kunci dari supervisi klinis yaitu guru harus memiliki sifat keterbukaan dan jujur sehingga perbaikan proses pembelajaran bisa terpecahkan dengan mudah. Dengan demikian pengawas dengan mudah memberi saran atau masukan kepada guru sehingga mampu melahirkan guru yang berkualitas dan profesional.

 

 

SARAN

Menjadikan proses pembelajaran yang baik diperlukannya peranan dari seorang supervisor untuk membantu guru mencari solusi untuk segala permasalahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi serta mampu melahirkan guru yang berkualitas dan profesional.

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta. 2008.

Donni Junni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekiolah, ( Bandung : Alfabeta, 2014).

M. N. Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).

Mochamad Nurcholiq, Supervisi Klinis, Maret 2017.

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014).

Pelatihan Supervisi Klinis Bagi Kepala Sekolah Dasar di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan UNY 2009.

Peranan Supervisi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Meralih. Jurnal Qathruna 2014.

Piet A Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

 

Sagala Syaiful, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan (Bandung, 2010).

  



Comments