Benarkah Gays, Pandemi Mengubah Gaya Hidup Masyarakat Pri Bumi? Lantas apa yang Berubah?

 

Mendengar berita Pandemi, pasti yang terlintas dipikiran kita adalah Virus Corona. Seperti teman-teman ketahui secara bersama Virus Corona (Covid-19) merupakan penyakit yang ditemukan 2019 lalu. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan mulai dari kategori ringan hingga berat. Covid-19 ini bermula dari kota Wuhan, China, hingga menular ke berbagai dunia sehingga menjadi pandemi global.

Coba teman-teman amati sekeling-keling kita selama pandemi, masyarakat mulai menyesuaikan kebiasaan baru seperti adanya protokol kesehatan yang ketat, misalnya aturan wajib memakai masker, jaga jarak, hingga mencuci tangan.

Covid-19 telah mengubah banyak rutinitas harian dengan cara yang tidak diantisipasi siapa pun. Kini banyak orang yang terpaksa harus lebih banyak berada di rumah untuk meminimalkan risiko penularan. Namun, terisolasi dan berada di rumah dapat meningkatkan godaan untuk meninggalkan gaya hidup sehat. Seperti misalnya kurang memperhatikan asupan makanan yang masuk karena terlalu banyak makan camilan,dan makanan berkualitas rendah yang hanya memberikan kepuasan instan untuk lidah. Selain itu, aktivitas fisik pun berkurang karena aktivitas hanya di rumah saja. 

Nah, Kebiasaan baru tersebut menjadi pola hidup baru masyarakat, seperti yang diungkapkan Kotler dalam Fitriani (2020: 25) bahwasannya gaya hidup merupakan pola hidup manusia yang diekspresikan melalui aktivitas keseharian.

Jadi Dari pandemic virus tersebut dapat berpengaruh besar dengan gaya hidup masyarakat kini. Apalagi disetiap Puncak Umum kota Besar adanya aturan PSBB mempengaruhi aktivitas masyarakat, pandemi menjadikan kehidupan menjadi porak-poranda, lumpuhnya ekonomi, keterbatasan ruang, dan banyaknya korban yang berjatuhan.

Ini merupakan sebuah fenomena yang membuat mental manusia tertekan. Bagaimana tidak? Selama hampir setengah tahun masyarakat diminta berdiam diri di rumah, melaksanakan segala aktivitas di rumah. Keadaan tidak banyak berubah, hingga pemerintah memberikan keputusan mulai dari pembatasan sosial berskala besar, aturan jaga jarak, hingga kebiasaan normal baru.

Wajib Tahu, 6 Fenomena Adanya pandemi Virus Corona ini yang membuat perubahan gaya hidup masyarakat Pri Bumi, beberapa di antaranya:

1.      Dari segi kesehatan, masyarakat diimbau untuk selalu memakai masker karena dapat melindungi diri sendiri dan orang dari adanya persebaran virus. Selain itu juga diimbau untuk sering mencuci tangan sebagai upaya untuk membersihkan dan membunuh virus.

2.      Manusia tidak lepas dari aktivitas harian sehingga memungkinkan penyebaran virus melalui kontak sosial, itulah mengapa masyarakat diimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun.

3.      Gaya hidup baru yakni adanya segala kegiatan yang dilakukan di rumah, mulai dari beribadah, sekolah, dan kerja. Beberapa waktu lalu marak sekali Tagar di media sosial ajakan untuk berdiam di rumah dan work from home.

4.      Bahkan ketika hari raya, pemerintah mengeluarkan aturan dengan adanya imbauan beribadah di rumah. Jika ingin beribadah di tempat umum maka harus ketat menerapkan protokol kesehatan, seperti jarak antar jamaah satu meter.

5.      Ketika musim mudik kemarin, baik pemerintah pusat atau daerah mengimbau agar tidak pulang kampung untuk memutus rantai penyebaran virus Corona ini.

6.      Dampak lain yang jelas nyata yakni adanya aturan jaga jarak. Orang-orang dilarang berkerumun dan jaga jarak minimal satu meter. Bahkan di dalam transportasi umum, bank, dan tempat umum lain terdapat spasi untuk jarak antar duduk orang.

Jadi yaa Gays, dari kebiasaan gaya hidup baru tersebut menjadikan masyarakat memiliki pola kehidupan baru. Jarang keluar rumah, dan maraknya aktivitas masyarakat konsumsi barang Online. Dan dengan Adanya perubahan gaya hidup tersebut menjadikan masyarakat mengalami revolusi sosial yang berlangsung cepat.

Comments